Minggu, 10 November 2013

Montase

Langit gelap. Gerimis baru saja berlalu meski gemuruh masih bersahut-sahutan di angkasa. Hembusan udara dari secuil void rumah ini membawakan segarnya aroma petrichor. Aku masih di sini. Duduk bersila di atas kursi rotan, berteman segelas kopi herbal sembari menatap layar, menarikan jemari, mengadu kepada entah siapa. Di sisiku, dua daun jendela kubiarkan terbuka. Alunan musik pada playlist saudara lelakiku silih berganti berputar lewat headset yang kugantung di daun telinga. Ahh..membayangkan saja suasana seperti di RedBerries dekat kantor.

When you're at the end of the road
And you lost all sense of control
And your thoughts have taken their toll
When your mind breaks the spirit of your soul

Your faith walks on broken glass                                   
And the hangover doesn't pass
Nothing's ever built to last
You're in ruins

(Greenday, 21 Guns)

Besok hari Senin. Besok masuk kerja lagi seperti biasa. Job-list untuk hari esok sudah selesai kukerjakan kemarin. Dan besok aku pasti akan mulai bereksperimen lagi dengan mainan baruku: 3D Visualization. Jam kerja selesai, lalu pulang. Hanya seperti itukah siklus hidupku sekarang? Kerja-pulang-istirahat berulang dan berulang. Memang masih ada kartupos dan knitting yang menjadi pelampiasan lanjutan. Tapi ... ada sesuatu yang belum membuatku puas. Hanya begitu saja?

***

Parade jeep.
Sepekan yang lalu (02/11) kantorku baru saja menyelenggarakan outbond. Sehari sebelum hari outbond tiba, salah satu jajaran petinggi di kantorku bertanya kepadaku, “Besok pakai rok?” Dan aku tetap pada pendirianku, “Iya, pakai rok. Sudah terbiasa outbond pakai rok kok.” Why not? Di titik itu aku seperti diuji idealismeku.  Pada lingkup pekerjaanku, aku sudah membawa perbedaan tersendiri, ketika dalam divisi perencanaan dan produksi aku perempuan sendiri. Lalu ketika bersama dengan teman-teman perempuan (yang memang tidak banyak) aku pun membawa perbedaan dengan “ciri feminimku”, begitu mereka bilang: rok.

Tapi outbond itu benar-benar membuatku “melayang”.

Ketika timku berhasil memenangkan suatu sesi permainan atau mampu memecahkan teka-teki, dengan spontan aku berjingkrakan. Heboh. Lalu saat tersadar, hatiku akan berkata, “Aku baru saja ngapain?” Tetapi tidak juga mampu membendung ekspresi kegembiraanku hari itu. Benar, aku sangat bahagia hari itu.

Ketika agenda secara tiba-tiba berlanjut dengan petualangan Lava Tour Merapi, aku diam-diam tak sabar menanti datangnya jeep. Aku seperti tak juga lelah. Rasa lelah itu telah terlibas luapan semangat yang tiba-tiba hadir. Hingga setelah penantian satu jam, datanglah jeep merah yang akhirnya membawaku menerabas terjalnya sisa erupsi merapi. Namun tak puas hanya duduk di atas jeep, aku memutuskan berdiri di atas jeep. Menikmati sensasi bergelinjangnya jeep sepanjang dua setengah jam perjalanan. Merasakan terpaan angin gunung menjelang senja itu. Memburu rahasia yang tersembunyi pada sisi-sisi Merapi atau gelapnya bunker, juga licinnya pasir.

Cutout diriku di atas jeep.
Puas!

“Keren!” ucapku pada seorang senior setelah turun dari jeep. Feminimismeku membingkai frasa yang lain hari itu.

“Ternyata di balik feminimismemu, begitu bertemu alam atau sesuatu yang menantang, kamu punya sisi yang “liar” juga. Tapi nggak apa-apa, berarti kamu sosok yang kuat.” – “Ternyata kalau berpapasan dengan lensa kamera, kamu nggak bisa berpaling ya.” – “Ayo outbond lagi; ayo ke Merapi lagi; ayo...”

Ketahuan deh yang sebenarnya! Tapi aku mendapatkan tembakan semangat yang super.

***

Momentum!
Setelah itu.

Ya, setelah itu aku seperti merasakan jiwaku yang dulu. Jiwaku yang sulit berhenti bergerak. Jiwa masa muda, jiwa masa kuliah. Alam dan komunitas seperti sudah menyatu dalam hari-hariku. Dan karena itu pula, mulai muncul pikiran yang sangat menghentak alam pikirku: hanya begini saja hidupku sekarang? Monoton sekali.

Dan..sulit memang menautkan waktu bekerja dengan aktivitas lain. Seharusnya serentetan rencana masih menunggu untuk dihunjamkan aksi. Sayang sekali aku melewatkan perayaan Satu Dekade Forum Indonesia Muda sepekan yang lalu. :(

Tapi, tunggu aku pada episode yang baru. Fight!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar