Minggu, 15 Januari 2012

Kembalilah Sahabatku

http://sandyhaight.com

...menatap lembayung di langit Bali,
dan kusadari betapa berharga kenanganmu,
di kala jiwaku tak terbatas,
bebas berandai memulang waktu...

Lembayung Bali dilantunkan oleh Saras Dewi. Lagu ini mengudara sejenak di langit batinku. Mengingatkan pada seorang sahabat yang kini perlahan mulai menjauh. Kurang lebih tujuh tahun kami mengarungi suka duka, dan di penghujung tahun ini kerikil-kerikil kecil mulai mencoba menguji persahabatan ini. Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Kami --berempat-- dipertemukan pada sebuah pertemuan khidmat di atmosfer sekolah menengah atas.

...hingga masih bisa kuraih dirimu,
sosok yang mengisi kehampaan kalbuku,
bilakah diriku berucap maaf,
masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu...

Mungkin tanpa kusadari aku, kami bertiga, telah berbuat salah. Kami tak ada saat engkau membutuhkan. Pantas, jika sekian tahun lalu, pada tahun kedua persahabatan, dirimu mempertanyakan arti kata "sahabat". Kami mungkin belum pantas disebut sahabat, pun hingga kini, sosok-sosok yang selalu ada saat engkau membutuhkan meski dalam ruang yang terbatas. Namun kami sepakat, kami akan berusaha menjadi sahabat untukmu. Maaf atas ketidak-adaan kami dan atas keasyikan kami di dunia kami masing-masing.

...teman yang terhanyut arus waktu,
mekar mendewasa,
masih kusimpan suara tawa kita,
kembalilah sahabat lawasku,
semarakkan keheningan lubuk...

Waktu yang bergulir memang tanpa sadar perlahan mulai menjauhkan kita. Kami mulai sibuk dengan pencarian kami masing-masing. Kami semakin jauh terpisah jarak, ruang, dan waktu. Namun akankah semudah ini persahabatan akan luntur, retak diterjang putaran masa? Mungkinkah dahulu kita terlalu dekat sehingga ketika kami mulai melangkah satu-satu di garis takdir masing-masing, engkau mulai kehilangan... Dan  jika kau tahu, aku pun kehilangan. Aku rindu suara kita, tawa dan canda kita kala aku kembali ke kota ini, kota yang mempertemukan kita...

...hingga masih bisa kurangkul kalian,
sosok yang mengaliri cawan hidupku,
bilakah kita menangis bersama,
tegar melawan tempaan semangatmu itu...

...hingga masih bisa kujangkau cahaya,
senyum yang menyalakan hasrat diriku,
bilakah kuhentikan pasir waktu,
tak terbangun dari khayal keajaiban ini...

Aku merindu kebersamaan kita dulu. Aku merindukan kita dengan kekhasan karakter kita masing-masing... Aku merindu mendengar mimpi kalian, dan cerita perjuangan kalian meraih mimpi itu (meski kadang hal itu justru menyalakan api cemburuku)...

6 komentar:

  1. aku juga suka lagu itu

    aku juga punya teman-teman dekat "kami berempat". akrab gara2 mbuat mading waktu SMA dan sampai sekarang merasa masih disatukan lewat no hape yang berurutan :))

    BalasHapus
  2. dita rosa hindayani1 Februari 2012 pukul 17.57

    suka...jd kangen sama teman2 :(
    izin copass ya mba rofida...^^

    BalasHapus
  3. Aq ga kemana2 koq sobat...hwkkkkkk...sayangnya ga bisa mensyen someone, kayake seru kl flashback 1 bulan yg lalu & baca ini...Mudah2an badai itu benar2 berlalu. Tujuh tahun dan seterusnya...walaupun sudah di ruang & waktu yg berbeda smg hati kita saling terikat satu sama lain :)

    BalasHapus
  4. badai itu sudah berlalu bagiku...:)

    BalasHapus