Minggu, 04 September 2011

Dalam Penantian

hujan turun sepanjang jalan
hujan rinai waktu musim berdesik-desik pelan
kembali bernama sunyi
kita pandang: pohon-pohon di luar basah kembali
tak ada yang menolaknya. kita pun mengerti, tiba-tiba
atas pesan yang rahasia
tatkala angin basah tak ada bermuat debu
tatkala tak ada yang merasa diburu-buru

(Hujan Turun Sepanjang Jalan, SDD: 1967)
Aku pun medadak kelu saat uraian kata bernada tanya itu meluncur di tepat di pangkuanku. Rama di kursi rotan di seberang tersipu sumringah. Sedang sang rama-rama masih saling bercanda diantara tarian daun pita, sebelum kembali pulang ke sarang. Aku tak merasakan gelegar. Itu sudah jamak menyembul pada titian langkahku. Aku pun mengerti, sudah saatnya menyusun batu bata untuk menghadirkan ruang baru. Namun gemetar ini mendadak hadir senja ini. Ada binar yang berbeda, ada cahaya yang tak sama.

Ini semua pesan rahasiaNya untuk segera bergegas, sebelum tabir memberi batas, dan jarak meretas langkah.


Bismillahirrahmanirrahim... Perjalanan besar ini harus segera diniatkan untuk dimulai.
Ya Rabb, mohon kabulkanlah permohonan hambaMu ini...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar