Jumat, 29 Januari 2010

Ketep-Kedungkayang [berbagi dengan alam]


Kamis, 21 Januari 2010.
Pagi itu telah tiba. Bari 12 jam menapakkan kaki di rumah, sudah harus pergi lagi. Untuk teman-temanku, untuk persahabatan, pertemanan, dan persaudaraan. Yeah, mengulang lagi kebersamaan dengan teman-teman sekelas semasa SMA.

Realisasi ini terhitung merupakan perjalananku dalam rangka liburan, jalan-jalan, main-main yang ketiga kalinya dalam rentang waktu sepekan. Setelah Jumat menuju ke Cemoro Sewu, Lawu; Senin ke Bukit Jenggrik, Mojosongo, Solo; dan kini? Masih simpang sayur kemana kami akan pergi.

Berangkat dari rumah pukul 07.15 pagi. Sengaja melewati jalan sebelah eks SD, mengenang masa itu sepanjang perjalanan menuju Jalan Magelang. Sebelum sampai Jalan Magelang, menjumpai siswa-siswa SMP 1 Sleman berlari-lari menyusuri jalanan dengan seragam olahraga, mengulur kembali waktu ke belakang. =D

Jalan Magelang, km 14.
Ramai nian... Tujuan pertamaku adalah terminal Jombor, tempat di mana aku dan Fa akan bertemu. 15 menit kemudian sudah sampai namun Fa sepertinya belum tampak. Hmm...melihat lalu lalang kendaraan-kendaraan beroda empat sebagai kesibukan dalam acara menunggu. Tak lama kemudian, Fa muncul. Okelah kami berdua segera meluncur menuju eks SMA, SMA 1 Yogyakarta. =)

Ternyata sesampai di SMA, kami masih menunggu kedatangan beberapa teman. Karetnya ternyata masih belum langka. =D
Okelah, sembari menunggu, akhirnya aku mengantar Fa ke ATM yang lokasinya berada di eks gedung UMY, samping SMA.
Gedung tersebut telah dialihfungsikan ternyata setelah mengalami renovasi. Bangunannya lebih modern, benar-benar menjadi point of interest. Tetapi nilai kontekstualnya terabaikan. Hmmm...lebih mudah juga sih merancang bangunan yang kotak-kotak seperti itu dengan atap plat dak. =D Emh..ya..bangunan itu pada akhirnya juga mengalami perluasan yang menunjukkan keegoisannya. Betapa tidak, di belakang bangunan asli dulunya terdapat lapangan sepakbola yang cukup luas. Sekarang, hampir setengah lebarnya termakan perkerasan untuk modifikasi bangunan dan paving untuk sirkulasi.
Salutnya, sepertinya kenyamanan di dalamnya benar-benar diperhatikan. Sunshading dari kaca yang telihat biru, yang menempel pada kolom-kolomnya seolah menyampuli balkon yang memanjang di bagian depannya, dengan tanaman yang merambat hijau. Lalu lampu-lampu yang menempel di sebidang dinding semodul, terbingkai kolom balok yang menonjol. Cukup sudah kritik arsitekturnya! =D

Mari kita berangkat!
Hlooo...lha... kok jadinya ke Ketep? Kembali pulang lagi nuh daku... Ya tak apalah, asal bahagia. Hiyaaah... n.g.g.o.n.g.g.l.e.h.

Jalanan yang sebelumnya datar pun semakin jauh semakin berkelok dan berliku. Mengingatkan pada perjalanan-perjalanan sebelumnya. Hmm...tak jauh bedalah dengan jalan-jalan di Lawu. =)

................................................................................................................................................

Here we’re...
Ketep. Ketika bentangan alam itu benar-benar terbentang luas. Di bawah kaki Merapi dan Merbabu. Hey...aku seperti kembali ke Wonosobo. Yeuy, aku juga seakan kembali ke tebing Parangendok. Semuanya menghampar di hadapanku, seluas itu. Pohon-pohon hijau dengan paduan pemukiman penduduk. Nggak ada komposisi yang seindah itu. No linear, no radial, no grid, no cluster. Komposisi yang hanya Allah yang punya.

Lukisan alam, lukisanNya. Lukisan yang sangat indah dan pasti indah.

...i’m speechless. suddenly can’t write anymore about that…
just come to that place, and you’ll get a wonderful painting…


………………………………………………………………………………………………

Seusai shalat dan makan siang bersama, kami melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Kedungkayang. Sempat mendengar cerita dari beberapa teman (yang baru kusadari setelah sampai rumah-red) jalanan menuju air terjun tersebut terjal, berbatu, dan bukan jalan setapak. Dan benar saja, memang seperti itu keadaannya. Tapi pemandangannya subhanallah...
Diantara dua tebing yang sangat tinggi memanjang, air itu mengalir terjun... Batu-batu besar berserakan. Udara yang sejuk...
Coba aja sendiri! =D

Sleman, 22 Januari 2010
03:12pm
sembari membaca note FIMer Malang yang hari itu baru saja pulang dari Bromo.
liburanmu bener-bener liburan, habis touring di Jogja langsung tancap gas ke Bromo. =D bikin mupeng aja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar