Sabtu, 23 Januari 2010

5 cm : Semua Karena Mimpi

“…kekuatan mimpi dan cita-cita serta doa adalah segalanya bagi setiap usaha yang dilakukan setiap manusia. Selalu memberikan yang terbaik kepada kehidupan dengan apa yang terbaik yang kita miliki setiap hari, dan selalu punya impian dan cita-cita di dalam hidup kita sebagai salah satu cerminan rasa syukur kita kepada yang Maha Kuasa..”
-Donny Dhirgantoro-

Tak pernah lawas. Itulah opini saya tentang novel ini yang terbit tahun 2005. Bukan novel biasa yang menjamur dengan bertabur tema cinta. Novel ini mengangkat tema motivasi mimpi, keajaiban mimpi, keyakinan mimpi, dan tentu saja mimpi yang tergantung 5 cm di depan kening. Kenapa 5 cm? Karena jika mimpi itu menempel di keningmu, kamu tidak akan bisa melihatnya.

***

“Jadi kalo kita yakin sama sesuatu, kita cuma harus percaya, terus bangkit dari kegagalan, jangan pernah menyerah dan taruh keyakinan itu di sini….” Zafran meletakkan telunjuk di depan keningnya.
“Betul… banget. Taruh mimpi itu di sini…,” Genta melakukan hal yang sama.
“Juga keinginan dan cita-cita kamu,” ujar Arial.
“Semua keyakinan, keinginan, dan harapan kamu…,” Riani berkata pelan.
“Taruh di sini…,” Dinda ikut meletakkan telunjuk di depan keningnya.
Muka Ian tampak menyala, matanya mengkilat diterangi cahaya api unggun. “Betul! Begitu juga dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh di sini.” Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya…
“Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu….”
“Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejar-nya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri….”
“…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu… cuma….”
“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”
“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”
“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”
“Serta mulut yang akan selalu berdoa….”
“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun…. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”
“Percaya pada… 5 centimeter di depan kening kamu.”
[pg. 361-363]

***

Cinta memang ada untuk dicintai dan diungkapkan sebagai sebuah jembatan baru ke pelajaran-pelajaran kehidupan manusia selanjutnya. Cinta yang akan membuat manusia lebih mengerti siapa dirinya dan siapa penciptanya. Dan, dengan penuh rasa syukur akhirnya manusia menyadari bahwa tidak ada cinta yang paling besar di dunia ini kecuali cinta Sang Pencipta kepada makhluknya. Tidak pernah ada cinta yang bisa dimiliki manusia, kecuali cinta dari Sang Pencipta –yang tidak pernah berpaling dari manusia dan selalu mencintai makhluk terbaik ciptaan-Nya. Sang Pencipa tidak pernah memberikan apa yang manusia pinta, seperti cinta… Ia memberi apa yang manusia butuhkan.
[pg. 368]

***

Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya.
Untuk mereka yang masih belum percaya –walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu untuk mengulang kembali semuanya dari awal- Tuhan telah memberikan kebebasan bahwa setiap manusia bisa memulai kembali semuanya dari sekarang, umtuk membuat akhir yang baru, akhir yang lebih indah.
Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi…. [pg. 378]

***

Sudahkah kalian punya mimpi? Sudahkah kalian yakin dengan mimpi-mimpi itu? Bermimpi bukanlah hal yang sepele dan tidak bermanfaat. Bagi saya, bermimpi adalah selangkah melangkah menuju realisasi mimpi-mimpi saya.
Selanjutnya… terserah anda!

“Semua yang ada dan pernah ada dimulai dari sebuah mimpi.”
-Lavagirl-

*) Novel 5 cm ditulis oleh Donny Dhirgantoro, seorang instructor/trainer di salah satu perusahaan Konsultan Sumber Daya Manusia di Jakarta.

Sleman, 25 Agustus 2009
10:47 pm.

Setelah hampir satu tahun mengagumi 5 cm…
Terima kasih mimpi-mimpi gilaku yang membuatku gila bermimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar